Ingin menghafal Alquran? Masih bingung mau mencari pondok pesantren yang suasananya kondusif untuk menghafal Alquran? Tidak salah jika Anda memilih PMH (Pondok Mathali’ul Huda) Alkautsar yang bertempat di desa Kajen kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati ini.
Kenapa? Pertanyaan yang bagus. Jawabannya adalah karena di PMH Alkautsar yang diasuh oleh H. Ah. Zacky Fuad abdillah ini program tahafudz bagi santri yang ingin menghafal Alquran telah diatur dan dijadwalkan sedemikian rupa dengan baik sehingga para santri dapat menghafal Alquran dengan baik pula.
Okey. Langsung saja pada intinya. Berikut ini saya tuliskan rincian kegiatan para santri tahafudz di PMH Alkautsar Kajen. Pada saat pertama kali mendaftar santri terlebih dahulu dites untuk mngetahui sejauh mana kemampuan santri dalam membaca Alquran. Setelah itu santri mengikuti kegiatan pra-tahafudz selama beberapa bulan di mana selama kegiatan tersebut mereka memperbaiki bacaan Alquran dan menyetorkan hafalan juz ‘amma dan juz 1 sampai juz 4 pada ‘badal’ (santri senior yang sudah khatam menghafal Alquran atau sudah banyak hafalan Alqurannya.)
Setelah menyelesaikan hafalan lima juz dan memperbaiki bacaan Alquran santri dites hafalan lima juz mereke. Setelah itu baru mereka bisa memulai tahafudz Alquran yang disetorkan langsung ke Bapak pengasuh. Setoran diadakan dua kali sehari tiap ba’da dzuhur dan maghrib kecuali pada hari Jumat. Ba’da dzuhur untuk muroja’ah (mengulang hafalan yang sudah disetorkan) dan ba’da maghrib untuk setoran hafalan baru. Setoran minimal satu halaman dan maksimal seperempat juz. Setiap satu bulan diadakan pra semester di mana santri diharuskan menyetorkan semua hafalan yang telah dihafal selama sebulan itu. Jika pada saat pra semester tersebut ternyata tidak lancar, maka santri dilarang untuk menambah hafalan terlebih dahulu sampai hafalan pra semesternya kelar.
Itulah sedikit dari kegiatan santri tahafudz di PMH Alkautsar Kajen.
Oiya, Kajen sendiri adalah sebuah desa yang lebih terkenal dibandingkan dengan kecamatannya karena banyaknya pesantren-pesantren di sana sehingga lingkungannya pun dijamin nyaman untuk tahafudz. Di sana pula berdiri Perguruan Islam Mathali’ul Falah yang usianya tepat mencapai satu abad pada 1434 H ini.
Biaya hidup di sana pun rendah. Bayangkan saja, dengan uang 4000 saja Anda sudah dapat menikmati sepiring PENUH nasi dengan berbagai lauk yang dapat dipilih sendiri plus satu buah gorengan. Saya saja yang termasuk banyak makannya sudah terpuaskan dengan Rp. 5000, yakni nasi (otomatis dengan lauknya) dan dua gorengan. Hehehe.
Bagaimana? Tertarikkan? Kalau iya, langsung saja ke TKP. Ok?
Oiya, (lagi) di Kajen selain PMH Alkautsar ini ada juga kok pondok-pondok tahafudz lainnya. Jadi, kalau Anda kurang sreg dengan Alkautsar, Anda dapat mencari-cari pondok tahafudz yang lain yang sesuai dengan selera Anda (Emang apaan?)
InsyaAllah nggak bakalan nyesel deh. Soalnya tidak sedikit santri yang sedang menghafalkan Alquran di sana. Kunjungi saja makam Syeikh Ahmad Mutamakkin, makam Syeikh Ronggo Kusumo, atau makam K. H. Abdullah Salam. Selain banyak para peziarah yang berziarah ke makam-makam tersebut, tidak sedikit pula santri-santri tahafudz dari berbagai pondok di Kajen yang ‘nderes’ Alquran di sana. Pokoknya suasananya mantaplah bagi Anda yang benar-benar bertekad untuk menghafalkan Alquran. Semoga sukses!