Sebagai seorang tukang sablon, Pak Karman selalu belepotan dengan tinta pewarna, yang setiap akan wudlu’ harus membersihkan tinta pewarna yang menempel di anggota badannya. hingga pada suatu ketika dia merasa payah karena harus membersihkan badan dari tinta pewarna setiap waktu, kemudian berwudlu’ meskipun di tangannya masih ada noda tinta yang belum tergosok.
Pertanyaan : Adakah pendapat yang mengesahkan wudlu’ Pak Karman ?
Jawab : Ada.
Ta’bir : Taqrirul Auhad Hamisy Iqna’ juz I hal. 30.